CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »
♥ AllahSWT ♥ MuhammadSAW ♥ Islam ♥ mamapapa ♥ adityaindrawan ♥ vetalisatika ♥ psychology ♥ 2PA05 ♥ temagunadarma ♥ anakkecil ♥ makan ♥ tidur ♥ wisatakuliner ♥ airputih ♥ belanja ♥ driving ♥ maingame ♥ dengerinmusik ♥ bacanovel ♥ bacakomik ♥ nontonfilm ♥ spongebobpatrick ♥ doraemon ♥ tomandjerry ♥ bonekaberuang ♥ dinosaurus ♥ monkey ♥ kumbang ♥ kucing ♥ hamsters ♥ kelinci ♥ burungkakaktua ♥ panda ♥ apple ♥ jeruk ♥ pepaya ♥ semangka ♥ manggis ♥ mangga ♥ anggur ♥ kiwi ♥ purple ♥ blue ♥ green ♥ white ♥ black ♥ red ♥ brown ♥ orange ♥ bantalkecil ♥ batik ♥

About Me

My photo
I'm a student of psychology. I'm just an ordinary girl who has many dreams and desires.

Tuesday

Behavior Therapy

Pengertian Behavior Therapy

      Behavior Therapy pertama kali ditemukan pada tahun 1953 dalam proyek penelitian oleh BF Skinner, Ogden Lidsley dan Harry C Salomo. Selain itu ada juga Joseph Wolpe dan Hans Eysenck. Behavior Therapy atau terapi perilaku sendiri adalah pendekatan untuk psikoterapi yang didasari oleh teori belajar (learning theory). Tujuan dari Behavior Therapy adalah untuk menyembuhkan psikopatologi seperti depression, anxiety disorders, phobias dengan memakai teknik yang di desain menguatkan kembali perilaku yang diinginkan dan menghilangkan perilaku yang tidak diinginkan. Saat ini, bentuk pendekatan ini banyak di gunakan karena penekanannya pada perubahan tingkah laku dimana tingkah laku tersebut bisa didefinisilan secara operasional, diamati dan diukur.
      Secara umum, Behavior Therapy berasal dari tiga negara, yaitu Afrika Selatan (Wolpe), Amerika Serikat (Skinner) dan Inggris (Eysenck) yang masing-masing memiliki pendekatan berbeda dalam melihat masalah perilaku.
      Skinner dkk di Amerika Serikat menekankan pada operant conditioning yang menciptakan sebuah pendekatan fungsional untuk penilaian dan intervensi yang berfokus pada pengolaan kontingensi seperti ekonomi dan aktivasi perilaku.
      Ogden Lindsley merumuskan precicion teaching yang mengembangkan program grafik (bagan celeration) standar untuk memantau kemajuan klien.

Pendekatan dalam Behavior Therapy

      Pendekatan tingkah laku ini memiliki ciri-ciri yang unik yang dapat dibedakan dengan pendekatan lainnya, yaitu :
  1. Perhatian lebih berpusat pada tingkah laku yang tampak dan spesifik.
  2. Kecermatan dan penguraian tujuan-tujuan treatment.
  3. Perumusan prosesedur treatment yang lebih spesifik yang sesuai dengan masalah.
  4. Penaksiran objektif atas hasil-hasil terapi.
      Sedangkan teori dasar dari pendekatan ini yaitu teori Classical Conditioning (Pavlov) dan Operant Conditioning (Skinner)
  • Classical Conditioning merupakan pengkondisian klasik yang melibatkan stimulus tak terkondisi (UCS) yang secara otomatis dapat membangkitlan respon berkondisi (UCR) bila diasosiasikan dengan stimulus tak terkondisi (UCS). 
  • Operant Conditioning merupakan pengkondisian instrumental yang melibatkan ganjaran (reward atau punishment) kepada individu atas pemunculan tingkah lakunya (yang diharapkan) pada saat tingkah laku itu muncul.
Fungsi dan peran terapis 

      Terapi tingkah laku harus memainkan peran aktif dan direktif dalam pemberian treatment, yakni terapis menerapkan pengetahuan ilmiah pada pencarian pemecahan masalah-masalah manusia para kliennya. Behavior Therapy secara khasnya berfungsi sebagai guru, pengarah dan ahli dalam mendiagnosa tingkah laku yang maladaptif dan dalam menentukan prosedur-prosedur penyembuhan yang diharapkan, mengarah pada tingkah laku yang baru dan adjustive.

Tujuan terapi Behavior Therapy

      Tujuan umumnya yaitu menciptakan kondisi baru untuk belajar. Dengan asumsi bahwa pembelajaran dapat memperbaiki masalah perilaku. Sedangkan terapi perilaku kontemperer menekankan peran aktif klien dalam menentukan tengan pengobatan mereka.

Teknik-teknik dalam Behavior Therapy
  • Sistematis Desensitisasi
      Sistematis desensitisasi adalah jenis terapi perilaku yang digunakan dalam bidang psikologi untuk membantu secara efektif mengatasi fobia dan gangguan kecemasan lainnya. Lebih khususnya lagi adalah jenis terapi Pavlov atau terapi operant conditioning therapy yang dikembangkan oleh psikiater Afrika Selatan, Joseph Wolpe.
      Dalam metode ini, pertama-tama klien diajarkan keterampilan relaksasi untuk mengontrol rasa takut dan kecemasannya untuk fobia spesifik. Klien dianjurkan menggunakannya untuk bereaksi terhadap situasi dan kondisi seaat ketakutan. Tujuan dari proses ini adalah bahwa seorang individu akan belajar untuk menghadapi dan mengatasi phobianya yang kemudian mampu mengatasi rasa takut dalam phobianya.
      Fobia spesifik merupakan salah satu gangguan mental yang menggunakan proses desensitisasi sistematis. Ketika individu memiliki ketakutan irasional dari sebuah objek, seperti ketinggian, anjing, ular mereka cenderung untuk menghindar.
  • Exposure and Response Prevention (ERP)
      Exposure and response prevention adalah gangguan kecemasan, terutama gangguan pada Obsessive Complusive. Metode ini berhasil bila efek terapeutik yang dicapai ketika subjek menghadapi respons dan menghentikan pelarian.
      Metodenya dengan memaparkan pasien pada situasi dengan harapan muncul kemampuan menghadapi respon (coping) yang akan mengurangi tingkat kecemasan sehingga pasien bisa belajar dengan menciptakan coping strategy terhadap keadaan yang bisa menyebabkan kecemasan perasaan dan pikiran. Coping strategy ini dipakai untuk mengontrol situasi diri sendiri dan yang lainnya untuk mencegah timbulnya kecemasan.
  • Modifikasi Perilaku
      Modifikasi perilaku adalah teknik perubahan perilaku yang empiris untuk menghadapi perilaku, seperti mengubah perilaku individu dan reaksi terhadap rangsangan melalui penguatan positif dan negatif.
      Salah satu cara untuk memberikan dukungan positif dalam memodifikasi perilaku dapat diberikan pujian untuk setiap satu keluhan yang umumnya dipandang sebagai efektif dalam mengubah perilaku dalam cara yang dikehendaki dan bahkan menghasilkan kombinasi stabil.
  • Flooding
      Flooding adalah teknik psikoterapi yang digunakan untuk mengobati fobia. Ini bekerja dengan mengekspos pasien pada keadaan yang menakutkan mereka. Misalnya ketakutan pada laba-laba (arachophobia).
      Flooding adalah bentuk pengobatan yang efektif untuk fobia antara lain psychopathologies. Bekerja pada prinsip-prisnsip pengkondisian klasik yang bentuk perngkondisiannya Pavlov klasik di mana pasien mengubah perilaku mereka untuk menghindari rangsangan negatif.
  • Latihan Relaksasi
      Relaksasi menghasilkan efek fisiologis yang berlawanan dengan kecemasan yaitu kecepatan denyut jantung yang lambat, peningkatan aliran darah perifer dan stabilitas neuromuscular. Berbagai metode relaksasi telah dikembangkan, walaupun beberapa diantaranya seperti yoga dan zen telah dikenal selama berabad-abad.
      Khayalan mental atau mental imagery adalah metode relaksasi dimana pasien diinstruksikan untuk mengkhayalkan diri sendiri di dalam tempat yang berhubungan dengan rasa relaksasi yang menyenangkan.
  • Observational Learning
      Observational learning juga dikenal sebagai monkey see monkey do. Ada beberapa proses utama observasi pembelajaran, yaitu :
  1. Attention to the model.
  2. Retention if details (observer harus mampu mengingat kebiasaan model).
  3. Motor rerpoduction (observer mampu menirukan aksi).
  4. Motivation and opportunity (observer harus termotivasi melakukan apa yang telah diobservasi dan diingat dan harus berkesempatan melakukannya).
  5. Reinforcement.
  6. Punishment may discourage repetition of the behaviour.
  • Latihan Asertif
      Teknik yang terdapat pada latihan asertif membatu klien yang mengalami gangguan seperti :
  1. Tidak mampu mengungkapkan "emosi" baik berupa mengungkapkan rasa marah atau perasaan tersinggung.
  2. Menunjukkan kesopanan yang berlebihan dan selalu mendorong orang lain untuk mendahuluinya.
  3. Klien yang sulit menyatakan penolakan dengan mengucapkan kata "tidak".
  4. Merasa tidak punya hak untuk memiliki perasaan-perasaan dan pikiran-pikiran sendiri.
  • Terapi Aversi
      Teknik-teknik pengondisian aversi yang telah digunakan secara luas untuk meredakan gangguan-gangguan behavioral yang spesifik melibatkan pengasosiasian tingkah laku simtomatik dengan suatu stimulus yang menyakitkan sampai tingkah laku yang tidak diinginkan terhambat/hilang.
      Terapi ini mencakup gangguan seperti kecanduan alkohol, napza, kompilsif, fetihisme, homoseksual, pedhophilia, judi, penyimpangan seksual dan lainnya.
      Teknik-teknik aversi adalah metode-motode yang paling kontroversi, misalnya memberikan kejutan listrik pada anak autis bila muncul tungkah laku yang tidal diinginkan.
  • Pengondisian Operan
      Tingkah laku operan adalah tingkah laku yang memancar yang menjadi ciri organisme aktif. Tingkah laku operan merupakan tingkah laku paling berarti dalam kehidupan sehari-hari yang mecakup membaca, berbicara, berpakaian, makan dengan alat-alat makan, bermain dan sebagainya.
      Menurut Skinner, jika suatu tingkah laku diganjar maka probabilitas kemunculan kembali tingkah laku tersebut di masa yang mendatang akan tinggi. Prinsip penguatan yang menerangkan pembentukan, memelihara atau penghapusan pola-pola tingkah laku merupakan inti dari pengondisian operan. Terdapat beberapa metode-metode pengondisian operan, yaitu :
  1. Perkuatan positif.
  2. Pembentukan responsi.
  3. Perkuatan intermiten.
  4. Penghapusan.
  5. Modeling/percontohan.
  6. Token ekonomi.
Proses konseling
  1. Pembinaan hubungan konseling.
  2. Pembahasan topik netral untuk segera berinteraksi dengan klien dan meningkatkan keberhargaan klien dengan klien termotivasi melibatkan dirinya dalam konseling dan mempelajari perilaku baru bagi pencapaian tujuan yang diharapkan penetapan masalah dan tujuan konseling.
  3. Pemilihan teknik konseling.
  4. Penilaian keberhasilan.
  5. Pengakhiran dan tindak lanjut.
Kelebihan dan kekurangan Behavior Therapy

Kelebihan
  • Mengembangkan perilaku yang spesifik sebagai hasil konseling yang dapat diukur.
Kekurangan
  • Behavior Therapy tidak menangani penyebab-penyebabnya, melainkan lebih menanganin ke gejala-gejalanya.
  • Behavior Therapy hanya bisa pada kecemasan-kecemasan yang spesifik seperti fobia dan masalah-masalah yang terbatas.

Marrisa Arsylia Deyavania
14510231
3 PA 05

Sumber

No comments:

Post a Comment