CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »
♥ AllahSWT ♥ MuhammadSAW ♥ Islam ♥ mamapapa ♥ adityaindrawan ♥ vetalisatika ♥ psychology ♥ 2PA05 ♥ temagunadarma ♥ anakkecil ♥ makan ♥ tidur ♥ wisatakuliner ♥ airputih ♥ belanja ♥ driving ♥ maingame ♥ dengerinmusik ♥ bacanovel ♥ bacakomik ♥ nontonfilm ♥ spongebobpatrick ♥ doraemon ♥ tomandjerry ♥ bonekaberuang ♥ dinosaurus ♥ monkey ♥ kumbang ♥ kucing ♥ hamsters ♥ kelinci ♥ burungkakaktua ♥ panda ♥ apple ♥ jeruk ♥ pepaya ♥ semangka ♥ manggis ♥ mangga ♥ anggur ♥ kiwi ♥ purple ♥ blue ♥ green ♥ white ♥ black ♥ red ♥ brown ♥ orange ♥ bantalkecil ♥ batik ♥

About Me

My photo
I'm a student of psychology. I'm just an ordinary girl who has many dreams and desires.

Wednesday

Pengaruh Game Online


Game online…


      Yapp, siapa sih yang ngga tau game online. Pasti semua orang tau lah apa itu game online, dari anak TK sampe orang dewasa yang udah bangkotan pun juga tau apa itu game online.

      Nah, game online itu sendiri merupakan game yang dimainkan dalam suatu jaringan baik itu dengan internet maupun dengan LAN. Keberadaan dari game online dan pengaruhnya bagi masyarakat, terutama anak-anak dan remaja, sendirinya masih menjadi kontroversi hingga saat ini. Banyak yang mengatakan bahwa game online adalah pemicu kekerasan dalam dunia nyata, seperti membunuh dan memukul orang lain. Serta dengan makin banyaknya bermunculan game maka makin banyak pula kejahatan yang disebabkan oleh karakter yang ada di dalam game tersebut atau yang sering disebut hack. Tetapi game online juga membawa keuntungan bagi orang yang memainkannya.

      Selain itu, bisnis warnet di Indonesia semenjak beberapa tahun terakhir ini terlihat sangat begitu pesat. Di beberapa warnet umumnya dipenuhi oleh kalangan pelajar yang tak kelak selalu datang untuk menghabiskan waktu dan uang jajannya hanya untuk bermain game online dan terkadang mereka rela untuk tidak masuk sekolah (bolos) hanya demi bermain game online seharian. Bahkan ada juga yang rela menginap di warnet itu hanya untuk bermain game online saja.

      Permainan game online bagi kalangan pelajar tingkat pertama hingga menengah bahkan anak-anak TK pun bukanlah hal yang asing lagi di zaman sekarang ini. Banyak fakta yang kita jumpai dengan survey ke warnet-warnet, maka tidak jarang kita menemukan kalangan remaja bahkan anak-anak yang sedang main game online. Dari berbagai warnet yang bisa kita temui di sekitar Jakarta, hampir mayoritas dari pukul 07.00 pagi hingga pukul 12.00 siang dipenuhi oleh anak-anak dengan pakaian seragam sekolah yang sedang bermain game online.

      Apa yang dilakukan pelajar tersebut terkadang tanpa diketahui oleh orang tua mereka, ada saja alasan yang mereka gunakan untuk meyakinkan orang tua mereka, dari yang alasannya belajar kelompok di rumah teman hingga ada acara penting disekolah. Dalam hal ini seharusnya para orang tua harus lebih memperhatikan lagi anak-anak mereka, paling tidak mengetahui kemana mereka setelah pulang sekolah.

      Peran orang tua dan lingkungan sekitar adalah factor penentu dari pengaruh remaja dalam bermain game online. Dengan adanya dukungan/pengawasan dari keluarga dan lingkungan sekitar, setidaknya bisa mengurangi dampak dan pengaruh dari game online ini. Sehingga generasi penerus ini tidak terhanyut dalam perkembangan teknologi yang nantinya bisa merusak masa depan mereka bahkan bangsa ini.



Sumber

Sunday

Kesehatan Mental


Pengertian Kesehatan Mental

      Kesehatan mental merujuk pada pengembangan dan aplikasi seperangkat prinsip-prinsip praktis yang diarahkan kepada pencapaian dan pemeliharaan unsur psikologis dan pencegahan dari kemungkinan timbulnya kerusakan mental.
      Menurut Dr. Jalaluddin dalam bukunya "Psikologi Agama" bahwa: "Kesehatan mental merupakan suatu kondisi batin yang senantiasa berada dalam keadaan tenang, aman dan tentram dan upaya untuk menemukan ketenangan batin dapat dilakukan antara lain melalui penyesuaian diri secara resignasi (penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan)". Sedangkan menurut ilmu kedokteran, kesehatan mental merupakan suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain.

Kesehatan mental terkait dengan

  1. Bagaimana kita memikirkan, merasakan dan menjalani kehidupan sehari-hari
  2. Bagaimana kita memandang diri sendiri dan orang lain
  3. Bagaimana kita mengevaluasi berbagai alternative dan mengambil keputusan
      Seperti halnya kesehatan fisik, kesehatan mental sangat penting bagi setiap fase kehidupan. Kesehatan mental meliputi upaya-upaya mengatasi stress, berhubungan dengan orang lain dan mengambil keputusan. Tidak sedikit orang pada waktu-waktu tertentu mengalami masalah-masalah kesehatan mental selama rentang kehidupannya. Fungsi-fungsi jiwa seperti pikiran, perasaan, sikap, pandangan dan keyakinan hidup harus dapat saling membantu dan bekerjasama satu sama lain sehingga dapat dikatakan adanya keharmonisan yang menjauhkan orang dari perasaan ragu dan terhindar dari kegelisahan dan pertentangan batin (konflik).

Ciri-ciri mental yang tidak sehat adalah sebagai berikut,

  • Perasaan tidak nyaman (inadequacy)
  • Perasaan tidak aman (insecurity)
  • Kurang memiliki rasa percaya diri (self-confidence)
  • Kurang memahami diri (self-understanding)
  • Kurang mendapat kepuasaan dalam berhubungan social
  • Ketidakmatangan emosi
  • Kepribadiannya terganggu
  • Mengalami patologi dalam struktur system syaraf (Thorpe, dalam schneiders, 1964:61)
Selain itu gejala-gejala umum yang kurang sehat mentalnya antara lain :

  1. Perasaan
          Orang yang kurang sehat mentalnya akan selalu merasa gelisah karena kurang mampu menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya.
  2. Pikiran
          Orang yang kurang sehat mentalnya akan mempengaruhi pikirannya, sehingga ia merasa kurang mampu melanjutkan sesuatu yang telah direncanakan sebelumnya, seperti tidak dapat berkonsentrasi dalam melakukan sesuatu pekerjaan, pemalas, apatis dan sebagainya.
  3. Kelakuan
          Pada umumnya orang yang kurang sehat mentalnya akan tampak pada kelakuannya yang tidak baik, seperti keras kepala, suka berdusta, mencuri, menyeleweng, menyiksa orang lain dan segala yang bersifat negative.
Periodesasi Perkembangan Ilmu Kesehatan Mental
1.   Zaman Prasejarah
            Manusia purba sering mengalami gangguan mental atau fisik, seperti infeksi, dll.
2.   Zaman Peradaban Awal
  • Phytagoras, orang yang pertama memberi penjelasan alamiah terhadap penyakit mental. Ia berpendapat penyakit/gangguan otak adalah penyebab penyakit mental.
  • Hypocrates, ia berpendapat penyakit/gangguan otak adalah penyebab penyakit mental.
  • Plato, menurutnya gangguan mental sebagian gangguan moral, gangguan fisik dan sebagian lagi dari dewa-dewa.
3.   Zaman Renaissesus
            Pada zaman ini di beberapa Negara eropa, para tokoh keagamaan, ilmu kedokteran dan filsafat mulai menyangkal anggapan bahwa pasien sakit mental tenggelam dalam dunia tahayul.
Kesehatan Mental Menurut Pandangan Islam
      Menurut Hasan Langgulung, kesehatan mental dapat disimpulkan sebagai "akhlak yang mulia". Oleh sebab itu, kesehatan mental didefinisikan sebagai "keadaan jiwa yang menyebabkan merasa rela (ikhlas) dan tentram ketika ia melaksanakan akhlak yang mulia".
      Di dalam buku Yahya Jaya menjelaskan bahwa kesehatan mental menurut Islam yaitu, identik dengan ibadah atau pengembangan potensi diri yang dimiliki manusia dalam rangka pengabdian kepada Allah dan agama-Nya untuk dapat al-nafs al-muthmainnah (jiwa yang tenang dan bahagia) dengan kesempurnaan iman dalam hidupnya.

      Sedangkan dalam buku Abdul Mujib dan Jusuf Mudzkir kesehatan mental menurut Islam yang dikutip dari Musthafa Fahmi, menemukan dua pola dalam mendefinisikan kesehatan mental:

  • Pola negative (salaby), bahwa kesehatan mental adalah terhindarnya seorang dari segala neurosis (al-amradh al-ashabiyah) dan psikosis (al-amradh al-dzihaniyah).
  • Pola positif (ijabiy), bahwa kesehatan mental adalah kemapuan individu dalam penyesuaian terhadap diri sendiri dan terhadap lingkungan sosialnya.
Sumber
  • http://www.psychologymania.com/2011/03/pengertian-dan-karakteristik-kesehatan.html
  • Yusuf, Syamsu. 2009. Mental Hygiene. Bandung : Maestro
  • Jalaludin, & Ramayulis. 2007. Ilmu Jiwa. Jakarta : Kalam Mulia
  • http://www.psychologymania.com /2011/09/periodesasi-sejarah-perkembangan-ilmu.html
  • Langgulung, Hasan. 2002. Peralihan Paradigma dalam Pendidikan Islam dan Sains Sosial. Jakarta : Gaya Media Pratama
  • Jaya, Yahya. 1994. Spiritual Islam dalam Menumbuhkembangkan Kepribadian dan Kesehatan Mental. Jakarta : Ruhama
  • Mujib, Abdul, & Jusuf Mudzakir. 2002. Nuansa-nuansa Psikologi Islam. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
12th February 2012
12th March 2012
(♥⌣♥)