CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »
♥ AllahSWT ♥ MuhammadSAW ♥ Islam ♥ mamapapa ♥ adityaindrawan ♥ vetalisatika ♥ psychology ♥ 2PA05 ♥ temagunadarma ♥ anakkecil ♥ makan ♥ tidur ♥ wisatakuliner ♥ airputih ♥ belanja ♥ driving ♥ maingame ♥ dengerinmusik ♥ bacanovel ♥ bacakomik ♥ nontonfilm ♥ spongebobpatrick ♥ doraemon ♥ tomandjerry ♥ bonekaberuang ♥ dinosaurus ♥ monkey ♥ kumbang ♥ kucing ♥ hamsters ♥ kelinci ♥ burungkakaktua ♥ panda ♥ apple ♥ jeruk ♥ pepaya ♥ semangka ♥ manggis ♥ mangga ♥ anggur ♥ kiwi ♥ purple ♥ blue ♥ green ♥ white ♥ black ♥ red ♥ brown ♥ orange ♥ bantalkecil ♥ batik ♥

About Me

My photo
I'm a student of psychology. I'm just an ordinary girl who has many dreams and desires.

Monday

Transmisi Budaya Dan Biologis Serta Awal Perkembangan Dan Pengasuhan


Pengertian Transmisi Budaya

      Transmisi budaya merupakan kegiatan pengiriman atau penyebaran pesan dari generasi yang satu ke generasi yang lain tentang sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan dan sulit untuk diubah. Tramisi budaya adalah cara sekelompok orang atau hewan dalam suatu masyarakat atau budaya yang cenderung untuk belajar dan menyampaikan informasi baru.
      Pewarisan budaya belajar dapat disamakan dengan istilah transmisi kebudayaan. Yakni suatu usaha untuk menyampaikan sejumlah pengetahuan atau pengalaman untuk dijadikan sebagai pegangan dalam meneruskan estafet kebudayaan. Usaha pewarisan ini bukan sekedar menyampaikan atau memberikan sesuat yang material, melainkan yang terpenting adalah menyampaikan nilai-nilai yang dianggap paling baik dan telah menjadi pedoman yang baku dalam masyarakat. Tanpa mempertahankan usaha pewarisan, maka masyarakat akan punah dan dilupakan. Usaha pewarisan budaya ini perlu dilakukan dengan sungguh-sungguh.

Bentuk Transmisi Budaya

a. Enkulturasi

      Enkulturasi adalah proses penerusan kebudayaan dari generasi yang satu kepada generasi berikutnya yang selama hidup seseorang individu sendiri dimulai dari institusi keluarga terutama tokoh ibu.
      Enkulturasi juga mengacu pada proses dengan kultur (budaya) yanga ditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Kultur ditransmisikan melalui proses belajar, bukan melalui gen. Selain itu, enkulturasi adalah proses belajar dan mempelajari budaya sendiri dalam masyarakat. Enkulturasi menyebabkan budaya masyarakat tertentu bergerak dinamis mengikuti perkembangan jaman.

b. Akulturasi

      Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing ini lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri.
      Akulturasi mengacu pada proses dimana kultur seseorang dimodifikasi melalui kontak atau pemaparan langsung dengan kultur lain. Jika dalam sebuah masyarakat yang cenderung sulit untuk menerima hal hal baru dalam masyarakat dan sulit untuk mempertahankan budaya lamanya yang sudah tidak relevan lagi.

c. Sosialisasi

      Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat.

Pengaruh Terhadap Perkembangan Psikologi Individu

a. Pengaruh enkulturasi terhadap perkembangan psikologi individu
 
     Pada masa kebudayaan Indis, enkulturasi terjadi dilingkungan pendidikan dimana pengaruh teman sekitar bagi seorang anak lah yang akan 'membentuk'nya.

b. Pengaruh akulturasi terhadap perkembangan psikologi individu

      Kehadiran orang Belanda di Indonesia yang kemudian jadi pengusaha sangat mempengaruhi gaya hidup, bentuk bangunan tradisional, serta fungsi ruangannya. Lalu tujuh unsur universal yaitu bahasa, peralatan dan perlengkapan hidup, mata pencarian dan sistem ekonomi, sistem kemasyarakatan, kesenian, ilmu pengetahuan dan religi juga terpengaruh. Ketujuh unsur universal budaya itu bercampur dan pencampuran antara kebudayaan Belanda dan Pribumi itulah yang disebut kebudayaan Indis.

c. Pengaruh biologis terhadap perkembangan psikologis individu

      Suburnya budaya Indis pada awalnya didukung oleh kebiasaan hidup membujang para pejabat Belanda. Pada masa itu ada larangan membawa pasangan dan mendatangkan perempuan Belanda ke Hindia Belanda. Hal ini mendorang para lelaki Belanda menikahi penduduk setempat. Maka terjadilah pencampuran darah yang melahirkan anak-anak campuran, serta sevara otomatis yang menimbulkan budaya dan gaya hidup Belanda-Pribumi/gaya Indis.

Awal Pengembangan Dan Pengasuhan

      Pada keluarga bangsawan dan priyayi Jawa, anak-anak diasuh oleh para pembantu yang biasanya di sebut emban. Selain emban ada juga inya yang bertugas menyusui dan wuucumbu (abdi pendamping). Pembagian tugas yang seperti demikian ternyata diikuti juga oleh keluarga Belanda, Indo dan priyayi baru. Anak-anak mereka diasuh oleh para babu, jongos dan sopir. Para pembantu rumah tangga tersebut tidak hanya sekedar mengurus rumah tetapi juga menjaga anak -anak para majikan mereka dan pembagian kerja seperti itu tudak dikenal di negara Belanda.
      Jelas dari hal tersebut, kelekatan (attachment) antara anggota keluarga misalnya anak dan orang tuanya tidak akan begitu kuat dikarenakan intensitas pertemuan dan melakukan kegiatan bersana anak lebih sering dilakukan dengan pengasuh dan bukan orang tua sendiri. Perkembangan yang terjadi pada anak yang diasuh oleh para pengasuh tersebut juga akan berbeda dibanding dengan perkembangan anak pada masyarakat biasa.



Marrisa Arsylia Deyavania
14510231
3PA05


 
Sumber

Sunday

Psikologi Lintas Budaya


Pengertian

    Psikologi lintas budaya adalah kajian mengenai persamaan dan perbedaan dalam fungsi individu secara psikologis, dalam budaya dan kelompok etnik. Psikologi lintas budaya mempelajari peran budaya terhadap perilaku  pikiran dan emosi. Selain itu, psikologi lintas budaya juga mempelajari tentang hubungan-hubungan antara psikologis dan sosio-budaya, ekologis dan biologis, serta mengenai perubahan-perubahan yang berlangsung dalam ubahan-ubahan tersebut.
    Psikologi lintas budaya adalah cabang dari psikologi yang menaruh perhatian pada pengujian berbagai kemungkinan batas-batas pengetahuan dengan mempelajari orang-orang dari berbagai budaya yang berbeda. Psikologi lintas budaya ini muncul sebagai respon terhadap teori psikologi yang dikembangkan di Barat dalam satu kebudayaan bersisafat universal. Padahal manusia diciptakan tidak bersifat universal melainkan bersifat lokal, hidup bersuku-suku dan berbangsa-bangsa dan memiliki budaya sendiri. Oleh karena itu, psikologi lintas budaya ini membahas tentang konsep psikologi lintas budaya, ruang lingkup psikologi lintas budaya, pewarisan dan perkembangan budaya, budaya dan diri, perilaku sosial, emosi, kepribadian, kognisi, persepsi, akulturasi budaya dan kelompok-kelompok.
     Menurut Segall, Dasen dan Poortinga, psikologi lintas budaya adalah kajian mengenai perilaku manusia dan penyebarannya, sekaligus memperhitungkan cara perilaku itu dibentuk dan dipengeruhi oleh kekuatan-kekuatan sosial dan budaya. Definisi ini mengarahkan perhatian pada dua hal pokok, yaitu keragaman perilaku manusia di dunia dan kaitannya antara perilaku yang terjadi. Definisi ini relatif sederhana dan memunculkan banyak persoalan. Sejumlah definisi lain mengungkapkan beberapa segi baru dan menekankan beberapa kompleksitas seperti riset lintas budaya dalam psikologi adalah perbandingan sistematik dan eksplisit antara variabel psikologis di bawah kondisi-kondisi perbedaan budaya dengan maksud mengkhususkan antesede-anteseden dan proses-proses yang memerantarai kemunculan perbedaan perilaku.
   Menurut Triandis, psikologi lintas budaya berkutat dengan kajian sistematis mengenai perilaku dan pengalaman, sebagaimana pengalaman itu terjadi dalam budaya berbeda yang dipengaruhi budaya yang bersangkutan.
    Menurut Matsumoto (2004), dalam arti luas, psikologi lintas budaya terkait dengan pemahaman atas apakah kebenaran dan prinsip-prinsip psikologis yang bersifat universal (berlaku bagi semua orang di semua budaya) atau khas budaya (culture specific, berlaku bagi orang orang tertentu di budaya-budaya tertentu).
      Menurut Brislin, Lonner dan Thorndike (1973), menyatakan bahwa psikologi lintas budaya adalah kajian empirik mengenai anggota berbagai kelompok budaya yang telah memiliki perbedaan pengalaman yang dapat membawa ke arah perbedaan perilaku yang dapat diramalkan dan signifikan.

Tujuan

      Tujuan dari kajian psikologi lintas budaya adalah mencari persamaan dan perbedaan dalam fungsi-fungsi individu secara psikologi dalam berbagai budaya dan kelompok etnik. Dalam psikologi lintas budaya, kita sebagai manusia dapat melihat persamaan ataupun perbedaan dalam fungsi individu secara psikologis, keragaman etnik dan budaya, maupun dalam berbagai hubungan sosial di masyarakat yang nantinya akan melahirkan proses toleransi yang kuat antara manusia di muka bumi ini.

Hubungan Psikologi Lintas Budaya dengan Disiplin Ilmu Lain

a. Psikologi Indigenous dengan Psikologi Lintas Budaya

     Indigenous psychology merupakan suatu terobosan baru dalam dunia psikologi yang mana merupakan suatu cara untuk memahami manusia berdasarkan konteks kultural/budaya. Indigenous psychology dapat juga didefinisikan sebagai pandangan psikologi yang asli pribumi dan memiliki pemahaman mendasar pada fakta-fakta atau keterangan yang dihubungkan dengan konteks kebudayaan setempat.

b. Psikologi Budaya dengan Psikologi lintas Budaya

  Psikologi budaya adalah studi tentang cara tradisi budaya dan praktek sosial meregulasikan, mengekspresikan, mentransformasikan dan mengubah psikis manusia. Dimana kedua ilmu ini sama-sama mempelajari bagaimana suatu kebudayaan dapat mempengaruhi perilaku manusia itu sendiri.

c. Antropologi dengan Psikologi Lintas Budaya

   Antara psikologi lintas budaya dengan antropologi sering rumpang tindih, baik disiplin cenderung memfokuskan pada aspek yang berbeda dari suatu budaya. Hanya sebagian kecil dimensi manusia yang tidak dicakup dalam konsep budaya, yakni yang terkait dengan insting serta naluri. Hal serupa dikemukakan oleh Van Peursen (1988) yang menyatakan kebudayaan sebagai proses belajar yang besar. Contohnya, sistem religi dan upacara keagamaan, sistem dan organisasi kemasyarakatan, sistem pengetahuan, bahasa, kesenian, sistem mata pencaharian hidup dan sistem teknologi dan peralatan.
     
d. Psikologi Kepribadian dengan Psikologi Lintas Budaya

  Kepribadian merupakan konsep dasar psikologi yang berusaha menjelaskan keunikan manusia. Kepribadian mempengaruhi dan menjadi kerangka acuan dari pola pikir dan perilaku manusia, serta bertindak sebagai aspek fundamental dari setiap individu yang tak lepas dari konsep kemanusiaan yang lebih besar, yaitu budaya sebagai konstuk sosial.



Marrisa Arsylia Deyavania
14510231
3PA05



Sumber :