Pengertian Kesehatan Mental
Kesehatan mental merujuk pada pengembangan dan aplikasi seperangkat prinsip-prinsip praktis yang diarahkan kepada pencapaian dan pemeliharaan unsur psikologis dan pencegahan dari kemungkinan timbulnya kerusakan mental.
Menurut Dr. Jalaluddin dalam bukunya "Psikologi Agama" bahwa: "Kesehatan mental merupakan suatu kondisi batin yang senantiasa berada dalam keadaan tenang, aman dan tentram dan upaya untuk menemukan ketenangan batin dapat dilakukan antara lain melalui penyesuaian diri secara resignasi (penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan)". Sedangkan menurut ilmu kedokteran, kesehatan mental merupakan suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain.
Kesehatan mental terkait dengan
- Bagaimana kita memikirkan, merasakan dan menjalani kehidupan sehari-hari
- Bagaimana kita memandang diri sendiri dan orang lain
- Bagaimana kita mengevaluasi berbagai alternative dan mengambil keputusan
Ciri-ciri mental yang tidak sehat adalah sebagai berikut,
- Perasaan tidak nyaman (inadequacy)
- Perasaan tidak aman (insecurity)
- Kurang memiliki rasa percaya diri (self-confidence)
- Kurang memahami diri (self-understanding)
- Kurang mendapat kepuasaan dalam berhubungan social
- Ketidakmatangan emosi
- Kepribadiannya terganggu
- Mengalami patologi dalam struktur system syaraf (Thorpe, dalam schneiders, 1964:61)
- PerasaanOrang yang kurang sehat mentalnya akan selalu merasa gelisah karena kurang mampu menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya.
- PikiranOrang yang kurang sehat mentalnya akan mempengaruhi pikirannya, sehingga ia merasa kurang mampu melanjutkan sesuatu yang telah direncanakan sebelumnya, seperti tidak dapat berkonsentrasi dalam melakukan sesuatu pekerjaan, pemalas, apatis dan sebagainya.
- KelakuanPada umumnya orang yang kurang sehat mentalnya akan tampak pada kelakuannya yang tidak baik, seperti keras kepala, suka berdusta, mencuri, menyeleweng, menyiksa orang lain dan segala yang bersifat negative.
1. Zaman Prasejarah
Manusia purba sering mengalami gangguan mental atau fisik, seperti infeksi, dll.2. Zaman Peradaban Awal
- Phytagoras, orang yang pertama memberi penjelasan alamiah terhadap penyakit mental. Ia berpendapat penyakit/gangguan otak adalah penyebab penyakit mental.
- Hypocrates, ia berpendapat penyakit/gangguan otak adalah penyebab penyakit mental.
- Plato, menurutnya gangguan mental sebagian gangguan moral, gangguan fisik dan sebagian lagi dari dewa-dewa.
3. Zaman Renaissesus
Pada zaman ini di beberapa Negara eropa, para tokoh keagamaan, ilmu kedokteran dan filsafat mulai menyangkal anggapan bahwa pasien sakit mental tenggelam dalam dunia tahayul.Kesehatan Mental Menurut Pandangan Islam
Menurut Hasan Langgulung, kesehatan mental dapat disimpulkan sebagai "akhlak yang mulia". Oleh sebab itu, kesehatan mental didefinisikan sebagai "keadaan jiwa yang menyebabkan merasa rela (ikhlas) dan tentram ketika ia melaksanakan akhlak yang mulia".
Di dalam buku Yahya Jaya menjelaskan bahwa kesehatan mental menurut Islam yaitu, identik dengan ibadah atau pengembangan potensi diri yang dimiliki manusia dalam rangka pengabdian kepada Allah dan agama-Nya untuk dapat al-nafs al-muthmainnah (jiwa yang tenang dan bahagia) dengan kesempurnaan iman dalam hidupnya.
Sedangkan dalam buku Abdul Mujib dan Jusuf Mudzkir kesehatan mental menurut Islam yang dikutip dari Musthafa Fahmi, menemukan dua pola dalam mendefinisikan kesehatan mental:
Menurut Hasan Langgulung, kesehatan mental dapat disimpulkan sebagai "akhlak yang mulia". Oleh sebab itu, kesehatan mental didefinisikan sebagai "keadaan jiwa yang menyebabkan merasa rela (ikhlas) dan tentram ketika ia melaksanakan akhlak yang mulia".
Di dalam buku Yahya Jaya menjelaskan bahwa kesehatan mental menurut Islam yaitu, identik dengan ibadah atau pengembangan potensi diri yang dimiliki manusia dalam rangka pengabdian kepada Allah dan agama-Nya untuk dapat al-nafs al-muthmainnah (jiwa yang tenang dan bahagia) dengan kesempurnaan iman dalam hidupnya.
Sedangkan dalam buku Abdul Mujib dan Jusuf Mudzkir kesehatan mental menurut Islam yang dikutip dari Musthafa Fahmi, menemukan dua pola dalam mendefinisikan kesehatan mental:
- Pola negative (salaby), bahwa kesehatan mental adalah terhindarnya seorang dari segala neurosis (al-amradh al-ashabiyah) dan psikosis (al-amradh al-dzihaniyah).
- Pola positif (ijabiy), bahwa kesehatan mental adalah kemapuan individu dalam penyesuaian terhadap diri sendiri dan terhadap lingkungan sosialnya.
- http://www.psychologymania.com/2011/03/pengertian-dan-karakteristik-kesehatan.html
- Yusuf, Syamsu. 2009. Mental Hygiene. Bandung : Maestro
- Jalaludin, & Ramayulis. 2007. Ilmu Jiwa. Jakarta : Kalam Mulia
- http://www.psychologymania.com /2011/09/periodesasi-sejarah-perkembangan-ilmu.html
- Langgulung, Hasan. 2002. Peralihan Paradigma dalam Pendidikan Islam dan Sains Sosial. Jakarta : Gaya Media Pratama
- Jaya, Yahya. 1994. Spiritual Islam dalam Menumbuhkembangkan Kepribadian dan Kesehatan Mental. Jakarta : Ruhama
- Mujib, Abdul, & Jusuf Mudzakir. 2002. Nuansa-nuansa Psikologi Islam. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
No comments:
Post a Comment